"Tak Seorang pun Dapat Memprediksi Seberapa Besar Sukses yang Akan Kita Capai, bahkan Kita Sendiri pun Tak Akan Pernah Tahu, Jika Kita Tak Pernah Memulai..."
05 Desember 2008
Rahasia Si Untung
------------------------------------------------------------
Kita semua pasti kenal tokoh si Untung di komik Donal Bebek. Berlawanan dengan Donal yang selalu sial. Si Untung ini dikisahkan untung terus. Ada saja keberuntungan yang selalu menghampiri tokoh bebek yang di Amerika bernama asli Gladstone ini. Betapa enaknya hidup si Untung. Pemalas, tidak pernah bekerja, tapi selalu lebih untung dari Donal. Jika Untung dan Donal berjalan bersama, yang tiba-tiba menemukan sekeping uang dijalan, pastilah itu si Untung. Jika Anda juga ingin selalu beruntung seperti si Untung, dont worry, ternyata beruntung itu ada ilmunya.
Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesan nya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.
Misalnya, dalam salah satu penelitian the Luck Project ini, Wiseman memberikan tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam koran yang dibagikan kepada dua kelompok tadi. Orang2 dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok si Untung hanya perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa?
Ya, karena sebelumnya pada halaman ke dua Wiseman telah meletakkan tulisan yang tidak kecil berbunyi “berhenti menghitung sekarang! ada 43 gambar di koran ini”. Kelompol sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar. Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah2 koran, Wiseman menaruh pesan lain yang bunyinya: “berhenti menghitung sekarang dan bilang ke peneliti Anda menemukan ini, dan menangkan $250!” Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi! Memang benar2 sial.
Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya “scientific” ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial:
1. Sikap terhadap peluang
Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan?
Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalam an baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.
Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permata nya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: “Mr. Buffet!” Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain. Ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permata nya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung.
2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan
Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan “hati nurani” (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari “gut feeling”. Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.
Banyak teman saya yang bertanya, “mendengarkan intuisi” itu bagaimana? Apakah tiba2 ada suara yang terdengar menyuruh kita melakukan sesuatu? Wah, kalau pengalaman saya tidak seperti itu. Malah kalau tiba2 mendengar suara yg tidak ketahuan sumbernya, bisa2 saya jatuh pingsan.
Karena ini subyektif, mungkin saja ada orang yang beneran denger suara.
Tapi kalau pengalaman saya, sesungguhnya intuisi itu sering muncul dalam berbagai bentuk, misalnya:
- Isyarat dari badan. Anda pasti sering mengalami. “Gue kok tiba2 deg-deg an ya, mau dapet rejeki kali”, semacam itu. Badan kita sesungguhnya sering memberi isyarat2 tertentu yang harus Anda maknakan. Misalnya Anda kok tiba2 meriang kalau mau dapet deal gede, ya diwaspadai saja kalau tiba2 meriang lagi.
- Isyarat dari perasaan. Tiba-tiba saja Anda merasakan sesuatu yang lain ketika sedang melihat atau melakukan sesuatu. Ini yang pernah saya alami. Contohnya, waktu saya masih kuliah, saya suka merasa tiba-tiba excited setiap kali melintasi kantor perusahaan tertentu. Beberapa tahun kemudian saya ternyata bekerja di kantor tersebut. Ini masih terjadi untuk beberapa hal lain.
3. Selalu berharap kebaikan akan datang
Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Coba saja Anda lakukan tes sendiri secara sederhana, tanya orang sukses yang Anda kenal, bagaimana prospek bisnis kedepan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.
4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik
Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam salah satu tes nya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkan sedang pergi ke bank dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orang dari kelompok sial umunya adalah: “wah sial bener ada di tengah2 perampokan begitu”. Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: “untung saya ada disana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit”. Apapun situasinya orang yg beruntung pokoknya untung terus.
Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.
Sekolah Keberuntungan
Bagi mereka yang kurang beruntung, Prof Wiseman bahkan membuka Luck School.Latihan yang diberikan Wiseman untuk orang2 semacam itu adalah dengan membuat “Luck Diary”, buku harian keberuntungan. Setiap hari, peserta harus mencatat hal-hal positif atau keberuntungan yang terjadi.
Mereka dilarang keras menuliskan kesialan mereka. Awalnya mungkin sulit, tapi begitu mereka bisa menuliskan satu keberuntungan, besok-besoknya akan semakin mudah dan semakin banyak keberuntungan yg mereka tuliskan.
Dan ketika mereka melihat beberapa hari kebelakang Lucky Diary mereka, mereka semakin sadar betapa beruntungnya mereka. Dan sesuai prinsip “law of attraction”, semakin mereka memikirkan betapa mereka beruntung, maka semakin banyak lagi lucky events yang datang pada hidup mereka.
Jadi, sesederhana itu rahasia si Untung. Ternyata semua orang juga bisa beruntung. Termasuk teman semua.
Siap mulai menjadi si Untung?
30 Mei 2008
Residual Income: Kerja Sekali, Dapat Uangnya Berkali-Kali
Menurut Robert G. Allen, rahasia kesejahteraan bukan pada seseorang yang punya uang lebih banyak, melainkan yang punya lebih banyak kebebasan waktu. Jika aliran pendapatan kita bersifat residual maka kita akan punya lebih banyak waktu untuk dimanfaatkan bagi aktivitas lain yang diinginkan.
Jadi, apa sih sebenarnya 'Residual Income’ itu? Residual income adalah sumber pendapatan yang terus menerus mengalirkan uang pada kita, baik kita sedang ada atau tidak, kita sedang tidur ataupun melek. Tak peduli apa yang sedang kita lakukan, residual income akan terus menghasilkan uang untuk kita.
Sekeras apa pun kerja seorang karyawan dalam satu bulan, dia hanya mendapatkan satu kali bayaran/gaji untuk bulan yang bersangkutan. Jika ingin dapat uang lagi bulan depan maka dia harus bekerja lagi, membanting tulang lagi. Jika tidak bekerja, tidak ada pendapatan, bahkan mungkin dipecat.
Gaji yang diterima oleh seorang karyawan bukanlah residual income, melainkan bersifat linear. Jelas berbeda dengan pendapatan yang residual. Untuk mendapatkan residual income, kita memang harus bekerja keras lebih dulu, setelah itu, hasil kerja keras kita memberikan aliran pendapatan dalam tempo yang lebih lama dan lebih sering. Kita dibayar berkali-kali, bahkan mungkin ratusan kali untuk satu pekerjaan yang kita lakukan. Duh, senangnya… :D
Contoh residual income yang mungkin familiar di telinga kita adalah royalti dari penulis buku, pencipta lagu, ataupun seorang penemu yang hasil temuannya dipasarkan oleh perusahaan bisnis. Kita bisa lihat Robert G. Allen (penulis buku “The Ultimate Money Machine” ini) memiliki pendapatan milyaran rupiah hanya dari royalti bukunya yang berjudul “Nothing Down: How to Buy Real Estate with Little or No Money Down”. Dia telah merasakan manisnya residual income hingga saat ini.
Tentunya tidak hanya dari royalti kita bisa mendapatkan aliran uang yang bersifat residual. Ada 4 cara menuju kebebasan finansial yang dapat menghasilkan residual income, yaitu:
o Bisnis: Network Marketing, Infopreneur, dan Lisensi
o Internet
o Real Estate (Properti)
o Investasi: Saham, obligasi, deposito, emas
26 Mei 2008
Tips Menghemat Bensin Motor untuk Para Bikers
Tapi otak kita nggak boleh pusing, harus cari jalan keluar untuk bisa terus survive. Selain secara spiritual (lihat artikel sebelum ini, "Sebab-Sebab Turunnya Rizki"), Ada 2 jalan keluar lain secara duniawi, yang pertama meningkatkan pendapatan kita, cara lainnya dengan berhemat. Mungkin cara yang pertama sulit bagi kebanyakan orang. Cara yang kedua mungkin lebih mudah dilakukan asalkan disertai dengan niat dan kedisiplinan.
Nah, berhubung sehari-hari saya berhubungan dengan si roda dua alias motor, saya ingin berbagi tips menghemat bensin berdasarkan pengalaman saya menjadi bikers selama 4 1/2 tahun ini. Coba praktekkan tips berikut ini.
1. Panaskan motor cukup 1 menit, jangan lama-lama. Jangan kuatir nggak panas, motor-motor sekarang udah didesain lebih canggih, manasin 1 menit udah tokcer koq. Malah kalo lama-lama knalpot jadi merah dan jadi cepet kropos karena kepanasan. Sistem pendingin pada mesin motor akan bekerja saat motor dijalankan. saat motor diam, pendingin tidak bekerja.
2. Jangan ngebut-ngebut. Semakin tinggi kecepatan maka bensin yang tersedot juga semakin banyak, akibatnya bensin jadi boros. Cobalah jalankan dengan kecepatan sedang, selain hati akan lebih tenang, kantong juga lebih aman, hehe....
3. Jangan menggeber-geber gas. Mainkan gas dengan tarikan halus dan stabil.
4. Jangan sering ngerem. Ini juga berkaitan dengan kestabilan gas. Gimana biar gak banyak ngerem? Pertama, asah terus keterampilan menghindari lubang dan benda-benda lain yang menghalangi jalan, ini butuh pengalaman dan fokus. Kedua, hindari jalan macet.
Itu aja yang dapat saya sampaikan, moga-moga bermanfaat. Kalau rekan2 lebih tahu tentang motor, tolong koreksi atau tambahin tips-nya ya. Thanks...
23 Mei 2008
Sebab-Sebab Turunnya Rizki
====================================
Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup. Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka. Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:
Takwa Kepada Allah
Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, artinya, “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3) Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga. Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, "Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya.” Allah swt juga berfirman, artinya, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. 7:96)
Istighfar dan Taubat
Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam , “Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12) Al-Qurthubi mengatakan, "Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan." Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, "Beristighfarlah kepada Allah", lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Ada lagi yang mengatakan, "Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!" Maka beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah." Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar." Beliau lalu menjawab, "Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red) Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.
Tawakkal Kepada Allah
Allah swt berfirman, artinya, “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3) Nabi saw telah bersabda, artinya, "Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani) Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata. Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.
Silaturrahim
Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut: -Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya, " Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari) -Sabda Nabi saw, artinya, "Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, " Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani) Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.
Infaq fi Sabilillah
Allah swt berfirman, artinya, “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39) Ibnu Katsir berkata, "Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak." Juga firman Allah yang lain,artinya, “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268) Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, "Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR Muslim)
Menyambung Haji dengan Umrah
Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas'ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya, "Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani) Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.
Berbuat Baik kepada Orang Lemah
Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya, "Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari) Dhu'afa' (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.
Serius di dalam Beribadah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, artinya, "Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu." Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu' hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.
( Sumber: Kutaib “Al Asbab al Jalibah lir Rizqi”, al-qism al-ilmi Darul Wathan. )
14 Mei 2008
Tujuh Rahasia Uang
Sebagai sesi pembuka, saya akan menceritakan Rahasia Uang yang merupakan rahasianya orang banyak duit atau orang kaya. Inilah jawaban mengapa orang kaya bertambah kaya. Jika kita menerapkan tujuh rahasia uang ini, insya Allah kekayaan akan terus menghampiri kita.
Berikut ini tujuh Rahasia Uang yang akan membuat kita sukses secara finansial (Diurut berdasarkan proses).
1. Hargai
Hargai dan syukuri setiap rupiah yang kita dapat dari hasil kerja keras kita. Dengan menghargai dan mensyukuri maka kita akan memiliki sikap berhati-hati dalam membelanjakan uang.
2. Kendalikan
Kendalikan pengeluaran uang kita. Perhatikan apakah ada pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu, apalagi kalau pengeluaran sampai lebih besar dari pendapatan, itu bocor namanya J.
3. Tabung
Sisihkan sebagian uang dari pendapatan lalu ditabung. Hal ini dilakukan pertama kali di awal bulan sebelum pendapatan dipakai untuk kebutuhan bulanan. Ini membuat kita surplus di akhir bulan.
4. Hasilkan
Setelah tabungan terkumpul, gunakan untuk modal usaha (bisnis) sehingga uang tersebut akan berkembang dan tentunya sumber penghasilan kita bertambah. Dengan memiliki lebih dari satu sumber pendapatan maka secara finansial kita akan lebih aman.
5. Tanamkan
Investasikan sebagian keuntungan yang kita peroleh dari beberapa bisnis yang kita jalankan. Dengan berinvestasi, uang akan semakin berkembang tanpa perlu mengeluarkan pikiran maupun tenaga.
6. Bentengi
Jika kita telah memiliki ’gunung kekayaan’, bentengilah. Bentengi asset finansial kita karena ada banyak hal di luar sana yang bisa menggerogoti kekayaan kita dengan segala cara. Kita perlu bantuan para pakar untuk menjaganya. Para pakar ini meliputi seorang akuntan yang kompeten, pengacara yang jujur, dan ahli strategi pajak. Biaya untuk membayar mereka mahal, tetapi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan hilangnya ’gunung kekayaan’.
7. Berbagilah
Setelah Anda memiliki gunung kekayaan, berbagai keinginan dapat anda wujudkan. Tapi ingat, kebahagiaan bukan hanya materi dan duniawi semata. Jiwa kita secara alamiah akan tenang dan senang jika dapat membantu orang lain. Jadi, bagilah kekayaan Anda dengan orang lain yang membutuhkan. Yakinlah, dengan berbagi, bersedekah, dunia akan tersenyum pada kita, dan jangan kaget kalau kita malah semakin kaya.
Saran saya sih, kita berbagi dengan orang lain tanpa harus menunggu memiliki ’gunung kekayaan’ agar hati selalu tenang dan mendapatkan rejeki yang tidak terduga-duga. Karena orang-orang yang selalu berzakat dan bersedekah akan dijamin rizkinya oleh Allah SWT.
07 Mei 2008
Mimpi Itu Mulai Terwujud
Rencananya nih, kios pertama saya ini bakal diisi sama alat-alat tulis kantor plus produk lain yang masih sedang saya & istri pertimbangkan. Alamat tempat pembelian grosir alat tulis sudah saya pegang, cuma memang lokasinya ada di Jakarta semua. Kalau ada grosiran di Bogor, enak juga, nggak jauh-jauh. Hmm... semoga mimpi ini lebih cepat terwujud....
17 April 2008
Jangan Anggap Remeh Orang Lain. Bahaya!!!
Si abang sibuk nyiapin 2 mangkok bakso untuk kami. Tak lama kemudian, ada seorang laki-laki yang nyamperin si abang dan ngomong sesuatu, keliatannya dia nyuruh abangnya untuk ke komplek belakang. Ah, akhirnya bakso pesenan kami datang juga. "Pak, saya ke sana dulu ya, ada yang pesen, nanti ke sini lagi," teriak abangnya . Saya pun mengiyakan. Saya dan istri pun melahap baksonya, hmm.... Lagi enak-enaknya makan, eh istri saya tiba-tiba ngomong, "Mas ada pakunya, " dia menunjukkan paku tripleks yang sempat digigitnya. Ya ampun, di dalem kuah bakso ada paku? pikir saya. Kok bisa ya? Saya segera mengambil paku tersebut dan melemparkannya ke depan rumah. Alhamdulillah, untung tu paku nggak sampe ketelen dan istriku masih sehat-sehat aja. Sambil melanjutkan makan kami masih mengira-ngira asal paku tersebut.
Akhirnya bakso pun habis kami santap, enak juga sih rasanya. Si abang bakso tau-tau udah nongol di depan pintu. Saya pun mengambil mangkok bakso dan menyerahkan ke si abang. Belum sempat ngasih tau tentang paku misterius itu, si abang udah buka mulut duluan, dia tampak kesal sekali. "Nggak menghargai orang, mana hujan, petirnya gede banget lagi, udah disamperin eh nggak jadi beli. Beli seribu aja kek juga nggak papa. Kalo nggak inget punya anak kecil, saya tonjok tu orang." Si abang nyerocos kesel. "Saya tu lama di jalan, 12 tahun saya di jalanan, masuk penjara juga sering, tapi saya nggak pernah ngeremehin orang." Nah loh, abang bakso yang gondrong ini rupanya mantan narapidana. "Alasannya apa bang dia nggak jadi beli?" tanya saya. "Nggak tau tuh, tadi dia keluar dari rumah bawa senter sambil bilang nggak jadi," jawab si abang.
Setelah si abang bakso selesai "curhat" saya pun berkata, "Bang, lain kali ati-ati ya, tadi di bakso istri saya ada paku, pakunya kegigit, untung gak ketelen. Tapi alhamdulillah, istri saya sehat-sehat aja koq." Abangnya sekarang jadi melongo, heran dan kaget. "Mungkin dari atas gerobak kali bang pakunya copot," kata saya memperkirakan. "Tapi kalo yang di atas gerobak itu paku payung," kata si abang. Kami sama-sama bingung :p
"Beberapa hari ini saya sial terus, kemarin ban saya kempes dan hari ini rodanya rusak, sekarang ada paku lagi," si abang melanjutkan. Saya coba memberikan nasehat sekenanya, intinya sih nyuruh dia sabar. Saya mempersilakan si abang untuk masuk rumah menenangkan diri, tapi si abang menolak dan mohon diri setelah sebelumnya memohon maaf pada saya.
Hmm... dari kejadian di atas, saya dapat mengambil pelajaran, bahwa kita harus hati-hati dalam bersikap dan jangan pernah menganggap remeh orang lain. Bayangkan saja jika si abang bakso tersebut nggak inget ada anak di rumah, pasti dia bakal berantem dan pertumpahan darah bisa terjadi. Dan yang kedua, komunikasi mesti clear atau jelas. Andaikan si pemesan bakso yang nggak jadi itu mengemukakan alasan kenapa dia tidak jadi membeli bakso, misalkan karena setelah liat isi dompet ternyata uangnya tipis, kemungkinan besar si abang bakso akan mengerti dan tidak marah seperti itu. Jadi, jangan pernah anggap remeh orang lain, bahaya!!!
14 April 2008
Amphibi-amphibi Muda
Hari Jumat (11 April 2008) saya melakukan perjalanan ke Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk menghadiri pernikahan teman sekantor. Saya dan teman-teman sekantor berangkat bersama menggunakan bus khusus yang telah kami sewa. Pernikahan teman kami tersebut cukup spesial, mengingat mempelai pria dan wanitanya merupakan rekan kerja satu kantor.
Bersama kami, ikut rombongan fotografer yang disewa untuk merekam momen pernikahan rekan kami. Mereka terdiri dari tiga orang, usianya masih muda sekitar awal 30-an. Merekalah yang saya sebut sebagai amphibi-amphibi muda. Mereka tergabung dalam sebuah usaha fotografi bernama galaxy studio. Usaha ini dijalankan secara online dan offline. Anda bisa melihat website-nya di http://www.gfotografi.com
Amphibi pertama bernama Brantas, yang merupakan founder dari galaxy studio. Dia ini bekerja di kedutaan asing. Kalau bicara masalah gaji mungkin sudah cukup, tapi dia punya harapan untuk memiliki usaha sendiri dan nantinya memiliki building sendiri untuk studionya. Usaha sampingannya ini dijalankan di hari-hari liburnya. Berawal dari hobi fotografi, ternyata usahanya ini bisa terus berjalan dan relasinya terus bertambah. Bisa dikatakan, ordernya cukup kencang, sampai bulan Juli sudah ada jadwal. Brantas terus menjalin komunikasi dengan konsumen yang telah menggunakan jasanya sehingga orderan terus mengalir.
Amphibi kedua bernama Ilham. Ilham ini juga seorang fotografer sekaligus video shooter. Seperti Brantas, hobi fotografinya membawa dia untuk mengkomersilkan kemampuannya. Menurut Ilham, seorang yang hobi fotografi, dengan terjun ke dunia bisnis fotografi maka skill-nya akan lebih cepat berkembang karena akan menemui banyak hal-hal baru yang membutuhkan teknik-teknik baru. Ilham yang bekerja sebagai teknisi di perusahaan industri kemasan ini juga punya mimpi untuk menjadi business owner. Tidak hanya bisnis fotografi, ilham ternyata juga memiliki usaha voucher HP di rumahnya. Usaha yang dimulai dengan modal awal Rp 500 ribu rupiah ini terus berjalan hingga kini ia memiliki deposit pulsa sebanyak lima jutaan rupiah.
Amphibi ketiga bernama Sopan. Di antara ketiga amphibi muda ini, Sopan yang gajinya sebagai karyawan paling kecil karena di tempat kerjanya dia berprofesi sebagai Office Boy. Meski sebenarnya bukan fotografer profesional, Sopan mau ikutan bisnis fotografi, sedikit-sedikit dia belajar fotografi dari teman-teman fotografernya. Sekarang mungkin Sopan hanya seksi sibuk di tim galaxy studio, tapi bukan tidak mungkin suatu hari nanti dia menjadi fotografer profesional. Dunia selalu berputar, bukan? Terutama bagi orang-orang yang mau berubah.
Ah, jadi tambah panas neh, harus lebih fokus bisnis nih ...
07 April 2008
Detik-Detik Rasulullah SAW Menjelang Sakaratul Maut
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning burung-burung gurun pun enggan mengepakkan sayapnya.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata-bata memberikan petuah:
“Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan Cinta Kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah hanya kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Sunnah dan Al-Qur’an. Barang siapa yang mencintai Sunnahku berarti mencintai aku, dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku,”
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukan kepalanya dalam-dalam.
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seseorang yang berseru mengucapkan salam.
“Assalaamu’alaikum….Bolehkah saya masuk ?” tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengijinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah.
“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah aku ayah, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut. Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah Malaikat Maut,” kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat Maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit untuk menyambut ruh kekasih Allah dan Penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah menanti Ruhmu, semua pintu Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu semua ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
“Engkau tidak senang mendengar kabar ini, Ya Rasulullah?” tanya Jibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan Khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:
‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya’” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan Ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit Sakaratul Maut ini.” Lirih Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Jijikkah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu wahai Jibril?” Tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direngut ajal,” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tak tertahankan lagi.
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku”.
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
“Peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah diantaramu,”
Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“umatku, umatku, umatku”
dan….PUPUSLAH KEMBANG HIDUP MANUSIA MULIA ITU………
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya ?
(dikutip dari http://imso.wordpress.com)
07 Maret 2008
Rumah Baru, Harapan Baru

Ada beberapa usaha yang sekarang ini menjadi pertimbangan, di antaranya busana muslim, beras, agen habatussauda, dan sepatu kulit. Untuk busana muslim, rasanya nggak ada masalah, banyak teman TDA yang bisa diajak kerjasama. Untuk beras, terus terang saat ini saya mesti cari informasi cara penyimpanan yang baik dan memikirkan biaya transportasinya mengingat saya belum punya mobil. Untuk habatussauda saya masih ragu. Untuk sepatu kulit, ada saudara yang memproduksinya, tapi untuk dijual di perumahan koq rasanya kurang prospek y. Untuk rencana istri memiliki usaha perlengkapan bayi, rasanya kurang cocok jika dalam perumahan, lebih baik di pasar atau mall. O ya, satu lagi, usaha alat tulis dan kantor juga cocok kami pikir.
Sekarang tinggal mencari cara agar pembangunan kios cepat terlaksana. Adakah pinjaman lunak tanpa bunga? Itu yang kami harapkan (:
Tapi enjoy aja lah, yakin koq, ada kemauan pasti ada jalan. Insya Allah...
14 Februari 2008
Pak Ahmad, Si Penjual Minyak Wangi
Kemarin, saat jam pulang tiba, rasanya berat sekali untuk beranjak dari kantor. Bukan juga karena hujan, tapi karena badan yang lemas karena flu menyerang. Membayangkan menempuh perjalanan 25 km dengan si roda dua sungguh membuat malas bertambah-tambah. Akhirnya jam 6 kurang saya kuatkan diri untuk pulang bersama motor kesayangan.
Hari beranjak gelap seiring dengan tibanya beduk maghrib. "Ah, pengin sholat maghrib di masjid Al Bahri," kata saya dalam hati. Masjid Al Bahri terletak di pinggiran jalan DI Panjaitan. Kalau dari arah UKI, letaknya sebelah kiri jalan. Masjidnya cukup besar dan cukup bagus. Letaknya yang strategis, membuat orang mau mampir untuk menunaikan sholat maghrib. Sekitar jam 1/2 tujuh saya sampai di masjid Al Bahri. Parkir motor dan langsung masuk mesjid. Di teras masjid saya melewati penjual minyak wangi. "Wah, kebetulan nih, lagi butuh minyak wangi, nanti beli ah," kata saya dalam hati.
Selesai sholat, saya menghampiri penjual minyak wangi dan duduk di depan dagangannya. Penjual minyak wangi itu memakai kemeja putih dan kopiah. Umurnya sekitar 40 tahunan. Layaknya pedagang kecil, tampilannya sederhana. Minyak wangi jualannya dikemas dalam botol-botol kecil (non alkohol) dan tidak begitu banyak, mungkin hitungan puluhan, diletakkan dalam wadah kotak sederhana. Di samping minyak wangi ada barang dagangan lainnya, yaitu satu kantong plastik kopiah-kopiah bundar. Saya bertanya berapa harga minyak wanginya, dia menjawab Rp 10 ribu. Cukup murah saya pikir. Setelah memilih satu minyak wangi, saya jadi iseng ingin bertanya hal yang berkaitan tentang 'kewirausahaan'. "Anak berapa Pak?" tanya saya memulai pembicaraan. Penjual minyak wangi itu menjawab bahwa dia memiliki 6 orang anak. Tiga orang anaknya merupakan anak angkat. Terus terang saya agak heran, masak sih dia bisa menghidupi 6 orang anak dengan berjualan seperti ini? Lalu saya bertanya lagi, ”Istri Bapak kerja?” Dia menjawab tidak. Saya kemudian bertanya lagi, apakah penghasilannya cukup untuk menghidupi keluarga, dan dia menjawab, ”Alhamdulillah, cukup.” Bagi saya itu saja sudah cukup hebat. Namun, ada hal lain yang membuat saya kagum luar biasa pada Pak Ahmad ini setelah mendengarkan penuturan beliau selanjutnya.
Pak Ahmad ini berhasil mengantarkan anak angkatnya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Sampai saat ini pun anak kandungnya masih mengenyam pendidikan yang memadai, diantaranya ada yang di pesantren. Hal lain yang membuat saya kembali geleng-geleng kepala adalah ternyata Pak Ahmad berhasil membiayai dirinya sendiri untuk kuliah dan berhasil menamatkan pendidikan S1. Hanya dari jualan minyak wangi dan kopiah? Ya, benar. Dan meskipun saat ini sudah sarjana, beliau tidak malu untuk berjualan seperti itu. Pernah ada tawaran untuk mengajar, tetapi Pak Ahmad tetap memilih dagang sebagai sumber rizkinya. Dari penuturannya pula saya mendapat pelajaran berharga, bahwa rizki sudah dijamin oleh Allah bagi hamba yang selalu mendekatkan diri pada-Nya. Karena ternyata Pak Ahmad ini sering sholat malam dan menjalankan puasa Daud.
Di akhir pertemuan, Pak Ahmad berpesan agar saya tetap istiqomah (teguh/konsisten) di jalan-Nya. Duh, ini yang berat. Lalu saya bilang, ”Doakan ya Pak.” Pak Ahmad mengangguk sambil berkata, ”Tulus dari dalam hati.” Dan saya percaya beliau orang yang tulus, setulus perjuangannya untuk keluarga dan anak-anak angkatnya. Dan semangat saya pun jadi terbakar di udara jakarta yang lagi dingin ini.
Sepanjang perjalanan pulang saya terus terbayang-bayang perbincangan dengan Pak Ahmad, penjual minyak wangi yang memiliki hati yang juga wangi.
12 Februari 2008
Memulai Usaha, Antara Mitos & Fakta
Mitos & Fakta memulai usaha:
1. Diperlukan gelar dan pendidikan tinggi untuk memulai bisnis. Faktanya: banyak pengusaha kaya yang bukan sarjana bahkan hanya lulusan SMU, SMP bahkan SD dan ternyata orang berpendidikan tinggi lebih takut memulai bisnis dari pada orang yang berpendidikan rendah.
2. Diperlukan uang yang banyak untuk memulai bisnis. Faktanya: banyak pengusaha kaya yang memulai bisnisnya dari nol (tidak memiliki uang sama sekali) bahkan dengan modal minus (berhutang).
3.Takut rugi. Faktanya: bukan cuma pengusaha yang mengalami kerugian, Tanpa sadar pegawai pun telah mengalami keerugian yang cukup banyak. Rugi waktu, uang, tenaga, dan kesempatan untuk belajar.
Jadi, gak perlu takut ya. Harus berani, berani, dan berani. Action, action, dan action (:
15 Januari 2008
Gara-Gara TDA nih!

Begini ceritanya...
Hari sabtu lalu (12 Jan 08) saya bertemu Pak Iim Rusyamsi, salah seorang founder komunitas TDA (Tangan Di Atas). Saya tertarik sekali mendengar penuturan Pak Iim bahwa visi TDA adalah mengentaskan kemiskinan dengan cara mencetak pengusaha-pengusaha kaya, yang dermawan tentunya. Komunitas TDA sendiri akan membina anggotanya dari awal, mulai dari merubah mindset (pola pikir) sampai melakukan aksi/tindakan.
Nah, karena itulah saya, yang saat ini masih berstatus TDB (Tangan Di Bawah), tertarik untuk bergabung dengan komunitas TDA. Dan karena TDA mengharuskan membernya punya blog, ya mau nggak mau akhirnya saya bikin blog ini. Ya harapan saya blog ini terus hidup mengawali & mengiringi aksi saya hingga saya layak menyandang status TDA. Semoga.
"Di Tengah-Tengah 'Samudera Kesulitan' Selalu Ada Sebuah Pulau Yang Bernama 'Peluang Emas'..."