"Tak Seorang pun Dapat Memprediksi Seberapa Besar Sukses yang Akan Kita Capai, bahkan Kita Sendiri pun Tak Akan Pernah Tahu, Jika Kita Tak Pernah Memulai..."
21 September 2014
di Suatu Siang di Jagakarsa
Lelaki
itu berjalan pelan. Di sekitar pundaknya terlihat kerupuk-kerupuk
dagangan yg digantungkan di sebatang kayu. Tangan satunya memegang
tongkat, ya, tongkat yg memandunya utk berjalan. Benar, laki-laki
berusia sekitar 40-an tahun itu seorang tuna netra. Dia hanya berjalan,
diam, tidak seperti pedagang2 lain yg meneriakkan produk yg
dijajakannya. Dia juga hanya sendiri, tak ada teman yg menemani.
Tak tahu apakah jalan yg dilewatinya sepi atau ramai, bahkan tak tahu
apakah ada orang yg melihatnya dan membutuhkan krupuk. Jika tanpa
keyakinan yg benar dan kuat tentang rejeki, pasti logikanya telah
melumpuhkan semangatnya untuk berusaha. Matanya memang tak dapat
melihat, tapi hatinya terang benderang oleh cahaya keimanan.
Kursi Panas Kekuasaan
kursi panas kekuasaan
selalu jadi bahan rebutan
jadi jalan perdebatan
ah, jangan buat kami resah
kami sudah cukup gerah
melihat para politisi yg pongah
jika ingin membuat rakyat bahagia
bekerja keras dan jujur saja
tak usah ribut atau banyak bicara
jika wakil rakyat benar mewakili rakyat
tentu tak ada rakyat yang berdebat
hanya mengangguk sambil minum teh hangat
selalu jadi bahan rebutan
jadi jalan perdebatan
ah, jangan buat kami resah
kami sudah cukup gerah
melihat para politisi yg pongah
jika ingin membuat rakyat bahagia
bekerja keras dan jujur saja
tak usah ribut atau banyak bicara
jika wakil rakyat benar mewakili rakyat
tentu tak ada rakyat yang berdebat
hanya mengangguk sambil minum teh hangat
Ketika Pulang Sekolah Tiba
Ketika pulang sekolah tiba
Di kota dan di desa sama saja
Anak-anaknya terlihat ceria
Tapi tentu suasananya beda
Di kota, sekolah jadi sesak seketika
Oleh kendaraan roda empat dan roda dua
Jalan depan sekolah jadi macet sementara
Anak-anak setia menunggu jemputannya
Di desa, tak ada antrian mobil di sana
Suasana biasa saja, jalan masih tetap lega
Hanya roda-roda kecil yg digowes si empunya
Dan langkah-langkah kecil yang diiringi canda
Ah, desa dan kota memang berbeda
Ada ketenangan di desa, ada keramaian di kota
Tinggal pilih yang mana suka, sesuai selera
Tapi pilihlah yg paling membuat hati bahagia
Di kota dan di desa sama saja
Anak-anaknya terlihat ceria
Tapi tentu suasananya beda
Di kota, sekolah jadi sesak seketika
Oleh kendaraan roda empat dan roda dua
Jalan depan sekolah jadi macet sementara
Anak-anak setia menunggu jemputannya
Di desa, tak ada antrian mobil di sana
Suasana biasa saja, jalan masih tetap lega
Hanya roda-roda kecil yg digowes si empunya
Dan langkah-langkah kecil yang diiringi canda
Ah, desa dan kota memang berbeda
Ada ketenangan di desa, ada keramaian di kota
Tinggal pilih yang mana suka, sesuai selera
Tapi pilihlah yg paling membuat hati bahagia
Kerinduan...
hai, coba lihat di sana
mereka mau ke mana
wajahnya begitu ceria
semangatnya begitu menyala
tengoklah rombongan itu
mereka menangis haru
menunggu sedari dulu
akhirnya Allah memberi restu
ya, mereka lah tamu-tamu Allah
kerinduannya terbayar sudah
melihat aura keagungan Ka'bah
tak terasa mata jadi begitu basah
mereka mau ke mana
wajahnya begitu ceria
semangatnya begitu menyala
tengoklah rombongan itu
mereka menangis haru
menunggu sedari dulu
akhirnya Allah memberi restu
ya, mereka lah tamu-tamu Allah
kerinduannya terbayar sudah
melihat aura keagungan Ka'bah
tak terasa mata jadi begitu basah
Langganan:
Postingan (Atom)
"Di Tengah-Tengah 'Samudera Kesulitan' Selalu Ada Sebuah Pulau Yang Bernama 'Peluang Emas'..."