Di suatu siang, seorang teman mengeluhkan tentang keadaannya saat ini. Dia katakan dirinya saat ini tidak seperti yang dulu, dan tidak bisa kembali cemerlang seperti dulu.
Dulu, saya mengenalnya sebagai pribadi yang ceria, pintar berkomunikasi dengan relasi, dan tentunya dari sisi pribadi baik-baik saja. Bisa dikatakan, dia orang yang cukup baik dari sisi kecerdasan emosional. Karirnya pun meningkat, tapi sayangnya peningkatan karir tersebut ternyata membuat mentalnya malah terpuruk. Belakangan dia tampak lebih sensitif dan tidak lagi sepiawai dulu dalam menghadapi relasi-relasinya di kantor. Kesan yang selama ini terhadapnya sebagai pribadi yang positif seperti berubah menjadi pribadi yang negatif. Dari sisi mental, ini memprihatinkan.
Dari obrolan, terbukalah rahasia mengapa sikapnya menjadi berubah seperti itu. Tak lain dan tak bukan adalah karena tekanan dan tugas yang dia rasakan berlebih dari atasannya. Permintaan pada atasannya untuk mengurangi tugasnya tidak dikabulkan. Setiap ada tugas yang tidak selesai, atasannya pun mencap dia tidak bisa alias tidak becus menyelesaikan pekerjaan. Kata-kata "Tidak Bisa Menyelesaikan Pekerjaan" ini ternyata selalu terngiang di ingatannya. Dan, yang lebih menyakitkan, atasannya tidak segan-segan memarahinya di depan orang banyak jika dia salah. Wajarkah kalau dia down? sebagai manusia, ya wajar-wajar aja sih... tapi jangan down lama-lama dong, rugi :)
Perhatikan, atasannya telah memberikan cap "Tidak Bisa/Tidak Becus" di dirinya dan sayangnya ia secara tidak sadar menerimanya. Inilah hal yang membuatnya lemah. Kata-kata "tidak bisa" dari sang atasan itu telah masuk ke alam bawah sadarnya sehingga mengubah perilakunya.
Jadi, pintar-pintarlah kita memilah mana kata-kata orang lain yg bisa disimpan dihati dan mana yg tidak. Kata-kata negatif atau killer statement tentunya tidak usahlah kita masukkan dalam hati. Tentu, kata-kata cacian dan kata-kata sinis bisa menjadi masukan untuk perbaikan diri kita, tetapi juga harus selalu diimbangi dengan pikiran positif bahwa kita mampu, kita juga bisa sukses seperti orang lain, bahkan mengungguli orang-orang yang mencemooh kita.
Saya jadi teringat tentang kisah seekor katak yang memenangkan perlombaan mendaki sebuah tebing.Begini ceritanya...
Alkisah di suatu tebing yang tinggi dan curam, sekumpulan katak berlomba untuk mencapai ke atas tebing. Penonton ramai menonton pertandingan tersebut. Lomba pun dimulai. Dengan semangat membara memenangkan lomba tersebut, katak-katak tersebut melompat-lompat berusaha mendaki tebing yang curam dan terjal. Penonton di bawah berteriak-teriak meneriakkan kata-kata yang melemahkan mental para katak yg sedang bertanding. "Hei... mana mungkin kalian mendaki tebing itu, tidak mungkin, tebing itu terlalu terjal dan curam... sebentar lagi kalian juga akan jatuh, Hahaha...," ucap penonton dibawah, penonton yang lainnya ikut mendukung. Satu per satu katak itu pun jatuh, mereka menyerah, mental mereka jatuh karena mendengarkan sorak sorai negatif dari penonton. Hanya 1 katak saja yang terus melompat, terus mendaki dengan tenang, terus naik ke atas, dan akhirnya mencapai puncak tebing tersebut. Penonton pun terheran-heran dan geleng-geleng kepala, mereka kagum. Tahukah Anda rahasia kemenangan katak itu? Katak itu ternyata tuli, ya, semangat dan mentalnya tetap membara karena sama sekali tidak terpengaruh dengan sorak sorai negatif dari penonton.
Selalu berpikir positif merupakan senjata utama mempertahankan mental kita agar selalu fit. Senjata yang diberikan Sang Pencipta kepada manusia dan tentunya gratis :) Semoga kita menjadi orang-orang yang menebarkan energi positif di dunia ini.
Salam Sukses Positif!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar