Dirinya sungguh tak menyangka bakal sembuh dengan cara istimewa. Semula
orang laki-laki ini sehari-hari diliputi gelap karena kondisi matanya
yang sama sekali tak dapat melihat. Dalam kebutaan tersebut, hanya satu
dalam dirinya yang menyala sangat terang: semangat untuk sembahyang
berjamaah.
Kitab Kifayatul Atqiya’ wa Minhajul Ashfiya’ mengisahkan,
laki-laki buta itu biasa berjalan menuju masjid tanpa dipandu tongkat
selayaknya penyandang tunanetra pada umumnya. Jatuh cintanya yang amat
pada shalat jamaah telah meruntuhkan rasa khawatir akan celaka akibat
sikap pasrahnya itu.
Namun musibah tak bisa ditolak. Suatu hari
laki-laki tersebut terjatuh di jalan hingga kepalanya terluka.
Perjalanan menuju masjid gagal. Ia harus dibawa kembali ke rumah untuk
istirahat.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Di rumah, laki-laki buta
yang kini batok kepalanya terluka itu malah mendapatkan “semprot” dari
istrinya.
“Beginilah akibatnya. Padahal, shalat jamaah itu tidak wajib!” sergah istrinya.
“Meski
telah mengambil cahaya bola mataku, tapi Allah tetap memelihara cahaya
hatiku. Aku sanggup tidak absen dari shalat jamaah,” jawabnya.
Malam
harinya, tidur si lelaki buta terasa spesial. Rasulullah SAW
menjumpainya dalam mimpi. “Kenapa kau bertengkar dengan istrimu?” tanya
Nabi.
“Karena mengikuti sunnahmu, ya Rasulullah.”
Rasulullah
lantas mengusapkan tangannya di atas mata laki-laki itu. Seketika
penglihatan si buta pulih. Berkah tangan mulia Nabi dan sunnahnya
memancarkan keajaiban bagi cahaya matanya yang tertutup sekian lama. (Mahbib)
Sumber: nu.or.id
"Tak Seorang pun Dapat Memprediksi Seberapa Besar Sukses yang Akan Kita Capai, bahkan Kita Sendiri pun Tak Akan Pernah Tahu, Jika Kita Tak Pernah Memulai..."
25 Oktober 2014
21 September 2014
di Suatu Siang di Jagakarsa
Lelaki
itu berjalan pelan. Di sekitar pundaknya terlihat kerupuk-kerupuk
dagangan yg digantungkan di sebatang kayu. Tangan satunya memegang
tongkat, ya, tongkat yg memandunya utk berjalan. Benar, laki-laki
berusia sekitar 40-an tahun itu seorang tuna netra. Dia hanya berjalan,
diam, tidak seperti pedagang2 lain yg meneriakkan produk yg
dijajakannya. Dia juga hanya sendiri, tak ada teman yg menemani.
Tak tahu apakah jalan yg dilewatinya sepi atau ramai, bahkan tak tahu
apakah ada orang yg melihatnya dan membutuhkan krupuk. Jika tanpa
keyakinan yg benar dan kuat tentang rejeki, pasti logikanya telah
melumpuhkan semangatnya untuk berusaha. Matanya memang tak dapat
melihat, tapi hatinya terang benderang oleh cahaya keimanan.
Kursi Panas Kekuasaan
kursi panas kekuasaan
selalu jadi bahan rebutan
jadi jalan perdebatan
ah, jangan buat kami resah
kami sudah cukup gerah
melihat para politisi yg pongah
jika ingin membuat rakyat bahagia
bekerja keras dan jujur saja
tak usah ribut atau banyak bicara
jika wakil rakyat benar mewakili rakyat
tentu tak ada rakyat yang berdebat
hanya mengangguk sambil minum teh hangat
selalu jadi bahan rebutan
jadi jalan perdebatan
ah, jangan buat kami resah
kami sudah cukup gerah
melihat para politisi yg pongah
jika ingin membuat rakyat bahagia
bekerja keras dan jujur saja
tak usah ribut atau banyak bicara
jika wakil rakyat benar mewakili rakyat
tentu tak ada rakyat yang berdebat
hanya mengangguk sambil minum teh hangat
Ketika Pulang Sekolah Tiba
Ketika pulang sekolah tiba
Di kota dan di desa sama saja
Anak-anaknya terlihat ceria
Tapi tentu suasananya beda
Di kota, sekolah jadi sesak seketika
Oleh kendaraan roda empat dan roda dua
Jalan depan sekolah jadi macet sementara
Anak-anak setia menunggu jemputannya
Di desa, tak ada antrian mobil di sana
Suasana biasa saja, jalan masih tetap lega
Hanya roda-roda kecil yg digowes si empunya
Dan langkah-langkah kecil yang diiringi canda
Ah, desa dan kota memang berbeda
Ada ketenangan di desa, ada keramaian di kota
Tinggal pilih yang mana suka, sesuai selera
Tapi pilihlah yg paling membuat hati bahagia
Di kota dan di desa sama saja
Anak-anaknya terlihat ceria
Tapi tentu suasananya beda
Di kota, sekolah jadi sesak seketika
Oleh kendaraan roda empat dan roda dua
Jalan depan sekolah jadi macet sementara
Anak-anak setia menunggu jemputannya
Di desa, tak ada antrian mobil di sana
Suasana biasa saja, jalan masih tetap lega
Hanya roda-roda kecil yg digowes si empunya
Dan langkah-langkah kecil yang diiringi canda
Ah, desa dan kota memang berbeda
Ada ketenangan di desa, ada keramaian di kota
Tinggal pilih yang mana suka, sesuai selera
Tapi pilihlah yg paling membuat hati bahagia
Kerinduan...
hai, coba lihat di sana
mereka mau ke mana
wajahnya begitu ceria
semangatnya begitu menyala
tengoklah rombongan itu
mereka menangis haru
menunggu sedari dulu
akhirnya Allah memberi restu
ya, mereka lah tamu-tamu Allah
kerinduannya terbayar sudah
melihat aura keagungan Ka'bah
tak terasa mata jadi begitu basah
mereka mau ke mana
wajahnya begitu ceria
semangatnya begitu menyala
tengoklah rombongan itu
mereka menangis haru
menunggu sedari dulu
akhirnya Allah memberi restu
ya, mereka lah tamu-tamu Allah
kerinduannya terbayar sudah
melihat aura keagungan Ka'bah
tak terasa mata jadi begitu basah
Langganan:
Postingan (Atom)
"Di Tengah-Tengah 'Samudera Kesulitan' Selalu Ada Sebuah Pulau Yang Bernama 'Peluang Emas'..."