"Tak Seorang pun Dapat Memprediksi Seberapa Besar Sukses yang Akan Kita Capai, bahkan Kita Sendiri pun Tak Akan Pernah Tahu, Jika Kita Tak Pernah Memulai..."
21 September 2014
di Suatu Siang di Jagakarsa
Lelaki
itu berjalan pelan. Di sekitar pundaknya terlihat kerupuk-kerupuk
dagangan yg digantungkan di sebatang kayu. Tangan satunya memegang
tongkat, ya, tongkat yg memandunya utk berjalan. Benar, laki-laki
berusia sekitar 40-an tahun itu seorang tuna netra. Dia hanya berjalan,
diam, tidak seperti pedagang2 lain yg meneriakkan produk yg
dijajakannya. Dia juga hanya sendiri, tak ada teman yg menemani.
Tak tahu apakah jalan yg dilewatinya sepi atau ramai, bahkan tak tahu
apakah ada orang yg melihatnya dan membutuhkan krupuk. Jika tanpa
keyakinan yg benar dan kuat tentang rejeki, pasti logikanya telah
melumpuhkan semangatnya untuk berusaha. Matanya memang tak dapat
melihat, tapi hatinya terang benderang oleh cahaya keimanan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
"Di Tengah-Tengah 'Samudera Kesulitan' Selalu Ada Sebuah Pulau Yang Bernama 'Peluang Emas'..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar